Sepeda ontel merk Dayton buatan Inggris, tepatnya dibuat di kota London ini sudah sangat langka. Bahkan info tutorial dan artikelnya sangatlah minim baik itu di dunia nyata ataupun di dunia maya.
Sepeda Keraton (Sepeda Priyayi)
Keberadaan sepeda “khusus Anggota Keraton dan Kerajaan” ini memang sudah langka. Sebagian besar hanya dari cerita dan omongan para kakek dan nenek yang sudah sepuh / tua. Sudah tidak ada berkas ataupun artikel mengenai keberadaan ataupun sejarah sepeda Keraton & Kerajaan ini.
- Modifikasi – #1, Ganti ban luar dengan “ban pentil” warna colkat, Tambahan dua bel di stang depan, Tambahan boncengan belakang, Tambahan “jalu” di as belakang utk boncengan, Tambahan merk DAYTON di batangan frame, agar org tau dan berkesan klasik dan lampu depan dimodifikasi dgn lampu L.E.D, agar pencahayaan jauh lbh terang dan berwarna putih.
Di Thailand
Seorang pemilik gerai “Sepeda House di jalan Phak Soi Suan 6, Thailand (telp: 02-424-4705) mengatakan, “Bila Anda menyimpan sepeda ini, Anda berarti menyimpan sejarah,” kata Taweethai.
Sepeda itu, sebenarnya, merupakan produk Westernisasi dan modernisasi selama pemerintahan Raja Rama V – suatu skema untuk langsung Kerajaan dan bertahan imperialisme.
MR Kukrit Pramoj menulis dalam karya Si Phandin (Empat Meraja) menggambarkan fenomena yang disebut “Royal Preferensi”, di mana produk baru, sistem dan perilaku dari Barat, termasuk sepeda, pertama kali diperkenalkan ke istana. popularitas mereka segera menyebar ke warga negara biasa. Menurut Old Sepeda, ditulis oleh Taweethai, sepeda pertama diimpor oleh HRH Pangeran HRH Pangeran Worawanakorn dan Rapeepattanasak.
Banyak anggota keluarga kerajaan milik Royal Psycho dan sepeda Dayton. Naik sepeda menjadi kegiatan rekreasi yang modis untuk kaum bangsawan dan sarana utama transportasi bagi masyarakat biasa. Selama masa pemerintahan Raja Rama VII, pengendara sepeda diminta untuk mendaftarkan sepeda mereka dengan pemerintah dan membawa lisensi kendaraan roda dua.
Di Indonesia
Di Indonesia, keberadaan sepeda ontel Dayton, London rasanya sudah sangat langka. Namun ada satu yang masih tersisa, di Jakarta. Dan beberapa waktu lalu juga ada di Yogyakarta dengan frame “double dekker”.
Kini keberadaan sepeda tesebut ada di Jakarta (model frame laki). Dan beberapa waktu belakangan ini ada satu di Yogya dengan peneng merk yang sudah hilang, namun berbeda karena Dayton ini adalah generasi selanjutnya yang sudah menggunakan batangan fame horisontal dua buah bertingkat atau yang dulu dikenal dengan istilah “double dekker”.
Double dekker pada merk Dayton berbeda dengan frame double dekker lain. Perbedaannya adalah pada batang teratas, batangnya tidak lurus seperti semua merk lain, namun bengkok pas dibawah jok, baru kemudian sejajar dengan batang bawahnya sampai ke frame depan.
Rencana pembangunan kembali sepeda ini ala kadarnya, mengingat untuk menemukan part-part yang hilang tidak mungkin dilakukan karena keberadaannya yang sangat langka, bahkan di negaranya sendiri, yaitu Inggris.
Sejarah Sepeda Ontel Dayton
Pada awalnya, sepeda merk ini dibuat seperti layaknya sepeda ontel yang lain. Namun untuk membuatnya terlihat berbeda, maka banyak merk sepeda memberikan “ciri khusus” agar konsumen dapat saling mengetahui hanya dengan melihatnya. Salah satu ciri sepeda ontel Dayton, selanjutnya adalah batangan atas yang “double dekker”, yaitu batangan atasnya terdiri dari dua batang bersusun tingkat.
Maka Dayton mulai membuat rangka atau frame yg “beda” disainnya. Dayton mengembangkan frame pertama kali dengan “Double Dekker” yaitu frame horisontal bersusun dua buah. Selain kokoh, frame ini dapat menjadi ciri khas dari sepeda Dayton. Namun akhirnya model frame yg kokoh tersebut ditiru juga oleh beberapa merk lain. Model double dekker saja sudah langka, apalagi frame yg lebih kuno dari ini.
- Sepeda ontel yang merk / penengnya telah hilang dan diperkirakan merk Dayton, London, Inggris karena terlihat dari ciri khasnya yang ditemukan di Yogyakarta. Terlihat frame “double dekker” yang berbeda, batangan bengkok pas dibawah sadel / jok. Lokasi sepeda: Yogyakarta. Sumber gambar: http://sepeda.wordpress.com/2008/10/24/sepeda-kraton/
Dayton Sepeda Motor
Lalu Dayton mulai menggunakan mesin kecil sebagai tambahannya. Awalnya mesin ini ada di as ban depan sepeda dan berfungsi untuk memudahkan dan menaklukkan jalan tanjakan agar jauh lebih mudah melaluinya (maklum dulunya dipakai para priyayi yang mungkin tidak mau susah).
Selanjutnya untuk lebih sempurna dan nyaman, Dayton memindahkan mesin di as depan tersebut ke as roda belakang. Agar frame terlihat lebih “cantik” dan seimbang dengan keberadaan mesin, maka para disainer Dayton “mengisi ruang” di antara kedua batang frame horisontal double dekker tersebut dengan kotak spt kaleng tangki (spt tempat bensin).
Lalu lama kelamaan diberikan bensin di dalam kotak kaleng tersebut agar lebih efisien. Maka sepeda Dayton tersebut telah berevolusi menjadi “motor”.
Inilah awal dari semua motor, jika tidak salah, salah satu pemegang utama awalnya adalah Wright Bros (Wright Bersaudara) yaitu dua bersaudara yang menemukan pesawat terbang pertama. Kemudian salah satu keluarga Davidson (Harley Davidson) juga ikut bergabung. Namun pada akhirnya semuanya berpisah.
Saat berpisah inilah merk Dayton merubah gambar logonya dan hijrah dari London dan kini berpusat di Amerika berkonsentrasi ke sepeda motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar