. Mengganti Title Judul Blog Menjadi Title Postingan www.AsikDeh.com 11 Mitos Tentang Kondom

Senin, 11 April 2011

11 Mitos Tentang Kondom



Meski terdapat banyak jenis alat kontrasepsi, namun dokter lebih merekomendasikan kondom.

Sebuah hubungan yang sehat adalah peduli untuk saling menjaga kesehatan satu sama lainnya, termasuk mencegah penularan penyakit seksual menular.

Meskipun saat ini terdapat berbagai macam jenis alat kontrasepsi, namun dokter lebih merekomendasikan kondom karena dapat juga dapat mencegah kehamilan yang tak diinginkan dan penyakit menular seksual.

Sayangnya, banyak orang masih menghindari menggunakan kondom karena termakan mitos dan akhirnya mengabaikan fakta. Mari kita pecahkan mitos itu.

Membeli kondom adalah hal yang Memalukan
Jika Anda berpikir mengenai hal itu, bagaimanapun juga Anda hanya konsumen bagi penjual kondom. Jika mengatakan kepada penjual kondom “tolong, saya mau beli kondom,” memalukan, Anda dapat membeli kondom di toko swalayan.

Salah satu pasangan dapat terinveksi atau hamil meski menggunakan kondom
Menggunakan kondom dengan tepat setidaknya dapat memininimalisir risiko kehamilan atau penyakit menular seksual.

Kondom seharusnya dibeli oleh pria
Logikanya, “siapa yang menggunakan, dia yang membeli” namun lebih dari 35 persen konsumen kondom adalah wanita.

Kondom menyebabkan tidak sensitif
Kondom dibuat dengan tipis, elastis dan tahan lama, yang pada kenyataannya tidak menghilangkan sensitivitas secara keseluruhan. Lebih dari itu, adanya kondom yang mengandung pelumas direkomendasikan bagi yang mengalami masalah untuk mencapai orgasme.

Menggunakan kondom menyakitkan
Hampir semua kondom mempunyai silikon atau pelumas dari air, mengurangi rasa sakit selama digunakan. Jika pada saat berhubungan merasakan sakit, Anda harus konsultasi ke dokter untuk mengecek apakah Anda punya masalah kesehatan seksual, sebagai ganti untuk mengurangi rasa sakit pada kondom.

Seks tanpa kondom lebih sehat karena hormon tetap tersalurkan
Statement ini ada benarnya, namun untuk kehamilan yang tak diinginkan, aborsi, atau penyakit menular seksual lebih sehat.

Pasangan yang sudah menikah dapat berhubungan tanpa kondom
Salah satu pasangan dapat terinfeksi tidak hanyak dari pasangannya, namun juga dari transportasi publik, tempat senam dan lain-lain. Pada saat yang lama, virus herpes dapat tiba-tiba muncul, hadir secara pasif pada hampir setiap orgasme.

Terdapat dua ukuran kondom: kecil (asia) dan besar (barat)
Kondom dapat dibagi dalam 3 ukuran grup tergantung lebarnya yaitu 48-50 mm, 51-53 mm dan 54-56 mm. Untuk panjang 19-20 cm (Indian 18 cm).

Ada rasa canggung untuk mengatakan ke pasangan untuk menggunakan kondom
Banyak orang berpikir, jika dia meminta pasangannya untuk menggunakan kondom, dia akan melukai perasaan pasangan. Realitanya ini seperti permintaan tambahan bagi kesehatan si dia. Anda tidak melukai perasaan dengan permintaan ini. Selain itu proses memakai kondom bisa menjadi permainan tambahan dalam hubungan seks.

Lebih baik menggunakan kondom dengan cream, pelumas dan jelly
Jangan! Terlepas dari kenyataan bahwa perbedaan gel, cream dapat menyebabkan rasa gatal, terbakar atau alergi. Mereka dapat menimbulkan efek merusak karet atau pelumas kondom.

Kondom dapat merusakan spontanitas seks
Jika Anda dan pasangan setuju menggunakan kondom, kondom tidak akan mengganggu Anda.

Ingatlah, penggunaan kondom secara tepat dapat menghindari Anda dari penyakit menular seksual. So please, sayangi, hargai pasangan dan tetap sehat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar